KONSEP TEORI DAN PROSEDUR BEKAM

A.      Konsep Terapi Bekam

1.   Pengertian
Bekam atau hijamah, secara Bahasa berasal dari kata al-hajmu yang artinya menghisap. Hajama asy-syai’a “menghisap sesuatu” Al-hajim dan al-hajjam yang artinya “yang menghisap”. Karena itu, praktik penghisapan darah disebut al-hijamah sedangkan pelaku penghisapan disebut al-hajjam (sharaf, 2012).
Bekam mempunyai beberapa sebutan, seperti : canduk, canthuk, kop, atau mambakan. Di eropa disebut cupping dan fire bottle. Dalam bahasa mandarin disebut pa hou kuan. Dalam bahasa arab disebut hijamah, dari kata al- hijmu yang berarti pekerjaan,yaitu membekam. Al- hajjsm berarti ahli bekam , Al- hijmu berarti menghisap atau menyedot. Sedangkan Al – mihjam atau atau almihjamah merupakan alat untuk membekam yang berupa gelas untuk   menampung darah yang dikeluarkan dari kulit atau gelas untuk menampung darah yang dikeluarkan dari kulit, atau gelas untuk mengumpulkan darah hijamah.
Maka secara bahasa bekam berarti menghisap . menurut istilah  bekam berarti peristiwa penghisapan kulit, penyayatan dan mengeluarkan darahnya dari permulaan kulit Yang kemudian ditampung didalam gelas.
Pengobatan alternatif dengan metode bekam, bukanlah hal baru di kalangan masyarakat Indonesia. Pengobatan itu bahkan telah dipraktikkan ribuan tahun lalu dari di Timur Tengah hingga ke daratan Cina. Bekam mempunyai beberapa sebutan, seperti: canduk, canthuk, kop, atau mambakan. Di eropa disebut cupping dan fire bottle. Dalam bahasa mandarin disebut Pa Hou Kuan. Dalam bahasa arab disebut hijamah, dari kata al-hijmu yang berarti pekerjaan, yaitu membekam. Al-Hajjam berarti ahli bekam. Maka secara bahasa, bekam berarti menghisap. Menurut istilah, bekam berarti peristiwa penghisapan kulit, penyayatan dan mengelurkan darahnya dari permukaan kulit, yang kemudian ditampung didalam kop (Umar, 2008).
a.       Proses pengobatan bekam melalui tiga peristiwa
1)      Penghisapan
2)      Penyayatan
3)      Pengeluaran darah
Disini, yang penting adalah bahwa pengeluaran darah dilakukan pengan penyayatan (mash) dengan pisau atau benda tajam lain, bukan penusukan dengan jarum atau dengan benda runcing. Luka karena sayat mengakibatkan pinggir lukanya tajam dan rata, dasarnya sempit, dan lukanya lebih lebar. Sehingga lebih mudah diberi disinfektan dan mudah sembuh. Selain itu luka sayat pada bekam hanya mengenai pembuluh darah kecil (Capiler) sehingga darah yang keluar adalah darah kapiler. Sedangkan luka tusuk mempunyai ukuran lubang masuk yang lebih kecil daripada dalamnya. Luka jenis ini dapat menimbulkan tetanus. Selain itu luka tusuk dapat menimbulkan luka diorgan-organ yang lebih dalam atau dipembuluh darah. Maka perinsipnya , bekam adalah pengobatan dengan cara menghisap permukaan kulit sehingga darh dan segala sesuatu yang berada dibawah kulit akan ikut tersedot dan membanjiri daerah tersebut dan terjadilah pengumpulan darah.
2.      Sejarah Perkembangan Bekam
Sesungguhnya bekam sudah dikenal bangsa-bangsa purba sejak kerajaan Sumeria berdiri sekitar 4000 tahun sebelum masehi lalu bekam berkembang ke Babilonia, Mesir, Saba’ dan Persia. Sumeria adalah daerah yang masuk wilayah Irak yaitu negara yang dilalui sungai Eufrat dan sungai Tigris. Saat itu para tabib menggunakan bekam untuk mengobati para raja (Umar, 2005). Di china, bekam berkembang sekitar 2500 tahun sebelum masehi, sebelum berkuasanya Kaisar Yao. Di China bekam berkembang dengan berdasarkan titik-titik akupuntur.
Di Mesir, bekam sudah ada sejak jaman berkuasanya fir’aun, sekitar 2500 tahun sebelum masehi. Pada awal kekuasaan fir’aun Ramses II, kira-kira 1200 tahun sebelum masehi secara tidak sengaja pada masa itu banyak orang yang dilempari batu lalu terjadi lebam. Setelah dikeluarkan darahnya, ternyata banyak yang sembuh penyakitnya.
Di Persia yakni bangsa Persi merupakntang bekam bangsa yang serumpun dengan bangsa Aria, India, Yunani, Romawi, Isbanji, Jerman mau pun rumpun Asia Eropa lainnya yang hidup sekitar 3000 tahun sebelum masehi. Bekam berkembang bersamaan dengan pengobatan fashid (pengobatan dengan mengeluarkan darah dari tubuh) (Umar, 2008).
Metode ini dulu banyak dipraktikkan oleh para kyai dan santri yang mempelajarinya dari “kitab kuning” dengan tehnik yang sangat sederhana yakni menggunakan api dari kain atau kapas bahkan kertas yang dibakar untuk kemudian ditutup secepatnya dengan gelas atau bekas botol. Waktu itu banyak dimanfaatkan untuk mengobati keluhan sakit atau pegal-pegal di badan, dan sakit kepala atau yang dikenal dengan istilah “masuk angin”.
Metode pengobatan ini kembali berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa atau pekerja Indonesia yang pernah belajar di Malaysia, India dan Timur Tengah. Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis, praktis dan efektif.

3.      Hadits – hadits tentang bekam
Bekam sudah dilakukan sebelum islam datang, bahkan sejak ribuan tahun sebelumnya. Bekam sudah dipraktekan dibeberapa negara seperti : mesir, persia, hindustan, suriah, iskandariyah, saba, dan palestina. Saat itu bekam merupakan cara pengobatan sehari-hari. Hampir semua masyarakat bisa melakukan bekam, baik yang terpelajar maupun yang tidak terpelajar. Bekam, walaupun buklan urusan ibadah langsung kepada Allah, namut banyak disinggung rosulullah, tujuan rosulullah menyampaikan hadis tentang bekam adalah :
a.       Bahwa bekam merupakan perbuatan yang baik.sebab, pada zaman rosulullah , bekam sudah menjadi pengobatan sehari – hari  masyarakat, sehingga para sahabat khwatir kalau – kalau bekam itu bertentangan dengan islam, rasulullah membolehkan membekam, bahkan menerintahkannya.
b.      Memberikan pendidikan kepada manusia, agar manusia mempelajari bekam dan melakukan penelitian – penelitian tentang bekam.
c.       Menunjukan bahwa bekam merupakan pilihan utama dari berbagai metoda pengobatan yang sudah ada pada saat itu.
d.      Menunjukan kekuasaan Allah, bahwa walaupun rasulullah  bukan ahli bekam dan menyerahkan pengobatan bekam kepada sahabat yang lain, namun ternyata rosulullah dengan bimbingan wahyu illahi, mampu menunjukan titik – titik bekam yang efektif.
e.       Menunjukan bahwa islam dan rukun iman saja, namun juga tentang pengobatan.
(Umar, 2008).

4.      Beberapa hadits tentang bekam :
a.       Dari sa’id bin jubair, dari ibnu abbas, rasulloh bersabda :
“ kesembuhan itu ada dalam 3 hal, yaitu minum madu, sayatan dengan alat bekam, dan kay. Namun aku, melarang umatku melakukan kay. “
b.      Dari anas bahwa rosulullah bersabda :
“ sesungguhnya cara pengobatan kalian yang paling baik adalah dengan bekam dan menggunakan tanaman al – qusthul bahri “
c.       Dari shohihul bukhori dan muslin, dari thowus, dari ibnu Abbas bersabda :
“ bahwasannya Rosulullah pernah bekam, dan memberi imbalan bagi yang membekan
(Umar, 2008)

5.      Macam-macam bekam
   Sebenarnya inti dari pengobatan bekam adalah menghisap kulit dan jaringan dibawah kulit, penyayatan kulit, serta pengeluaran. Selain luaran cairan darah beserta isinya. Adapun teknik menghisap kulit bisa dilakukan dengan menggunakan tabung udara yang bertegangan negatif, yang mana tekanan negatif ini akan menarik kulit, jaringan dibawah kulit serta darah. Selain dengan tabung udara, untuk menarik kulit dan jaringan dibawah kulit bisa dilakukan dengan api atau panas api.
Yakni panas apai yang berada dalam tabung. Sehingga tabung menjadi bertekanan negatif tekanan negatif inilah yang aka menghisap kulit. Keunggulan cara penghisapan dengan api dibandingkan tanpa api adalah karena api bersifat panas, dapat mengobati penyakit yang disebabkan karena pathogen dingin dan lembab. Sebab, sifat panas adalah menetralkan dingin dan lembab.
Setelah dilakukan penghisapan, bisa dilakukan penyayatan untuk mengeluarkan darah, bisa juga tanpa penyayatan, sehingga darah tidak keluar. Bekam yang tidak diikuti dengan pengeluaran darah inilah yang disebut bekam kering (hijamah jaffah). Bekam kering ini berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat, atau digunakan untuk meringankan nyeri pada urat-urat punggung, paha, perut dan lain-lain. Bekam kering ini cocok untuk orang yang tidak tahan suntikan jarum., sayatan pisau dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam hitaman selama 3 hari. Lebam ini dapat dihilangkan dengan minyak zaitun, minyak habbatu sauda. Dan bekam kering juga sangat cocok untuk penyakit yang disebabkan karena pathogen panas dan kering. Sedangkan bekam basah (hijamah rothbah), dilakukan dengan bekam kering dahulu, kemudian permukaan kulit disayat dengan pisau bedah., lalu disekitarnya dihisap dengan alat cupping set, hand pump, atau tabung lain untuk mengeluarkan darah dari dalam tubuh. Dan beberapa jenis bekam : 
a.       Bekam ringan ( light cupping )
Yaitu penghisapan ringan dengan menggunakan gelas bekam.
b.      Bekam sedang ( moderate cupping )
Yaitu penghisapan sedang dengan menggunakan gelas bekam.
c.       Bekam kuat ( strong cupping )
Yaitu penghisapan kuat dengan menggunakan gelas bekam
d.      Bekam luncur ( moving cupping )
Yaitu menggerakan gelas bekam setelah dilakukan penghisapan pada bagian tubuh pasien yang telah diberi bahan – bahan pelumas untuk menghindari terjadinya gesekan kuat, misalnya minyak zaitun.
e.       Bekam berdarah
Yaitu dilakukannya penghisapan dengan gelas bekam setelah dilakukan penyayatan
f.       Bekam air
Yaitu menggunakan uap air untuk mengosongkan udara dari dalam gelas bekam.

6.      Kontra Indikasi Dalam Bekam
a.    Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
b.    Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue).
c.    Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema.
d.   Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.
e.    Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
f.     Jangan memberkam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).
g.    Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).
h.    Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor.
i.      Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.
j.      Jangan memberkam daerah perut terlalu keras
k.    Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega 3, dls.
l.      Jangan melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya
m.  Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman.
n.    Jangan melakukan bekam langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.
o.    Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
p.    Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.
q.    Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan.
r.     Dilarang membekam area berikut :
1)   Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.
2)   Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels).
7.      Peralatan bekam
a.       Sarung tangan bedah, hanya sekali pakai (handscoon)

Handscoon

b.      Gelas bekam (cups)

 Gelas Bekam

c.       Lancet atau bisa juga bisturi sekali pakai

 Lancet
d.      Kapas steril

 Kapas Steril

e.       Betadine / minyal zaitun

Betadine

f.       Pompa untuk menghisap udara dari dalam gelas

 Pompa Bekam
g.      Kom

 Kom

h.      Tissue
 Tissue
8.      Prosedur pembekaman
a.       Menyiapkan alat, sarana dan ruangan
b.      Menyiapkan pasien
c.       Mendata pasien
d.      Mewawancarai pasien
e.       Memeriksa pasien
f.       Menentukan dan mendiagnosa penyakit
g.      Menentukan daerah dan titik yang akan dibekam
h.      Melakukan pembekaman
i.        Merawat luka bekam

0 Response to "KONSEP TEORI DAN PROSEDUR BEKAM"

Posting Komentar