ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DEMAM TYPHOID

1.Pengertian

Demam Typhoid (Enteric Fever) adalah “penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan, dan gangguan kesadaran” (Nursalam , 2005 ).
Demam Thypoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan saluran pencernaan dan gangguan kesadaran (Hidayat,2006 ).
Demam Thypoid yaitu penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran cerna dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna dan gangguan kesadaran (Kapita Selekta, 2000).
Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa demam thypoid merupakan penyakit yang di sebabkan oleh salmonella thyposa dan menyerang saluran pencernaan khususnya di usus halus

2. Etiologi

Etiologi Typus abdominalis adalah Salmonella Typhy, Salmonella Paratyphi A, Salmonella Paratyphi B, Salmonella Paratyphi C, penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella Typhosa / Eberthella Typhosa yang merupakan kuman negative, motil dan tidak menghasulkan spora. Kuman ini dapat hidup banyak sekali pada suhu tubuh manusia maupun suhu tubuh yang lebih rendah sedikit serta mati pada suhu 70̊ C maupun oleh antiseptic. Sampai saat ini diketahui bahwa kuman ini hanya menyerang manusia. Salmonella Typhosa mempunyai 3 macan antigen yaitu :
  • Antigen O = Ohne Hauch = Stomatik antigen (tidak menyerang)
  • Antigen H = Hauch (menyebar), terdapat pada flagella dan bersifat termilabil.
  • Antigen V1 = Kapsul : merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan melindungi O antigen terhadap fagositosis. (Wijaya,2013)

3. Manisfestasi Klinis

Gejala Klinis demam typoid pada anak biasanya lebih ringan jika dibandingkan dengan penderita dewasa. Masa tunas rata – rata 7 – 14 hari. Yang tersingkat 4 hari jika infeksi terjadi melalui makanan, sedangkan yang terlama sampai  30 hari jika infeksi melalui minuman selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodromal yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak semangat. (Wijaya,2013)
Gejala Klinis yang biasa ditemukan, yaitu :
  • Demam
    Pada kasus – kasus yang khas, demam berlangsung 3 minggu. Bersifat febris remitten dan suhu tidak berapa tinggi. Selama minggu pertama, suhu tubuh berangsur – angsur meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua,penderita terus berada dalam keadaan demam. Dalam minggu ketiga suhu badan berangsur – angsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.
  • Gangguan pada saluran pencernaan
    Pada mulut terdapat nafas bau tidak sedap, bibir kering dan pecah – pecah. Lidah ditutupi selaput putih kotor, ujung ditemukan kemerahan , jarang ditemui tremor.Pada abdomen mungkin ditemukan keadaan perut kembung. Hati dan limfa membesar disertai nyeri pada perabaan.Biasanya didapatkan konstipasi  akan tetapi mungkin pula normal bahkan dapat terjadi diare.
  • Gangguan keasadaran
    Umumnya kesadaran penderita menurun walaupun tidak berapa dalam yaitu apatis sampai samnolen. Jarang stupor, koma atau gelisah. Disamping gejala – gejala yang biasanya ditemukan tersebut, mungkin pula ditemukan gejala lain. Pada punggung dan anggota gerak dapat ditemukan bintik – bintik kemerahan karena emboli basil dalam  kapiler kulit. Biasanya dtemukan alam minggu pertama demam kadang – kadang ditemukan bradikardia pada anak besar dan mungkin pula ditemukan epistaksis.

   4. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan penunjang pada klien dengan typhoid adalah pemeriksaan laboratorium, yang terdiri dari :
  • Pemeriksaan leukosit
    Di dalam beberapa literatur dinyatakan bahwa demam typhoid terdapat leukopenia dan limposistosis relatif tetapi kenyataannya leukopenia tidaklah sering dijumpai. Pada kebanyakan kasus demam typhoid, jumlah leukosit pada sediaan darah tepi berada pada batas-batas normal bahkan kadang-kadang terdapat leukosit walaupun tidak ada komplikasi atau infeksi sekunder. Oleh karena itu pemeriksaan jumlah leukosit tidak berguna untuk diagnosa demam typhoid.
  • Biakan darah
    Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi bila biakan darah negatif tidak menutup kemungkinan akan terjadi demam typhoid

7. Managemen Medik

        1.Medis (Setiyohadi dkk, 2006)

        a. Anti Biotik (Membunuh Kuman) :
  • Klorampenicol
  • Amoxicilin
  • Kotrimoxasol
  • Ceftriaxon
  • Cefixim

         b. Antipiretik (Menurunkan panas) : Paracetamol

         2. Perawatan
  • Observasi dan pengobatan
  • Pasien harus tirah baring absolute (bedrest) sampai 7 hari bebas demam atau kurang lebih dari selam 14 hari. Maksud tirah baring adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi perforasi usus.
  • Mobilisasi bertahap bila tidak panas, sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien.
  • Pasien dengan kesadarannya yang menurun, posisi tubuhnya harus diubahss pada waktu-waktu tertentu untuk menghindari komplikasi pneumonia dan dekubitus.
  • Defekasi dan buang air kecil perlu diperhatikan karena kadang-kadang terjadi konstipasi dan diare

MAU VERSI LENGKAPNYA ? REKAN- REKAN BISA DOWNLOAD FILE NYA DIBAWAH INI
ACADEMIA EDU || SCRIB


0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DEMAM TYPHOID"

Posting Komentar