LAPORAN PENDAHULUAN HERNIA

  1.  Definisi
Hernia adalah protrusi abnormal organ, jaringan, atau bagian organ melalui struktur yang secara normal berisi bagian ini. ( Monnica Ester. 2001. Hal 53 ). Hernia adalah protusi sebagian dari organ atau organ – organ melalui lubang abnormal. ( Donna L. Wong. 2003. Hal 521 ). Hernia adalah keluarnya isi rongga tubuh biasanya abdomen lewat suatu celah pada dinding yang mengelilinginya.( Henderson. 1992. Hal 137 )
Hernia merupakan penonjolan viskus atau sebagian dari viskus melalui celah yang abnormal pada selubungnya. ( Pierce A. Grace. 2006. Hal 119 ). Hernia scrotalis adalah merupakan hernia inguinalis lateralis yang mencapai skrotum. (Syamsuhidajat, 1997, Buku Ilmu Bedah, hal 717). Hernia scrotalis adalah hernia yang melalui cincin inguinalis dan turun ke kanalis pada sisi funikulus spermatikus pada bagian anterior dan lateral, yang dapat mencapai scrotum, hernia ini disebut juga hernia inguinalis indirect.
(Sachdeva, 1996, hal 235)
  1. Etiologi
  •      Kelemahan muscular “otot” abdomen congenital atau didapat ( akibat suatu insisi ).
  •      Trauma  
  •      Peningkatan tekanan intraabdominal
  •      Kehamilan
  •      Kegemukan
  •      Peningkatan tekanan
  •      Mengangkat berat
  •      Batuk
  •      Cedera traumatic karena tekanan tumpul
  1. Manifestasi Klinis
              Pada umumnya keluhan pada orang dewasa berupa benjolan di lipat paha, benjolan tersebut bisa mengecil dan menghilang pada saat istirahat dan bila menangis, mengejan mengangkat beban berat atau dalam posisi berdiri dapat timbul kembali, bila terjadi komplikasi dapat ditemukan nyeri, keadaan umum biasanya baik pada inspeksi ditemukan asimetri pada kedua sisi lipat paha, scrotum atau pada labia dalam posisi berdiri dan berbaring pasien diminta mengejan dan menutup mulut dalam keadaan berdiri  palpasi dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba konsistensinya dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat di reposisi  dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak-anak kadang cincin hernia dapat diraba berupa annulus inguinalis yang melebar. Pemeriksaan melalui scrotum jari telunjuk dimasukkan ke atas lateral dari tuberkulum pubikum, ikuti fasikulus spermatikus sampai ke anulus inguinalis internus pada keadaan normal jari tangan tidak dapat masuk, bila masa tersebut menyentuh ujung jari maka itu adalah hernia inguinalis lateralis, sedangkan bila menyentuh sisi jari maka itu adalah hernia inguinalis medialis
(Mansjoer, 2000, hal 314).
Menurut sumber lain, gambaran klinis hernia meliputi :   
1)     Terdapat benjolan di tempat lokasi hernia.
2)     Rasa nyeri dan nyeri tekan pada hernia irreducible
3)     Pada laki – laki, isi hernia dapat mengisi scrotum
( Hemderson, 1992, Hal 138-139 )
  1. Patofisiologi
Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus pada bulan ke-8 kehamilan, terjadi desensus testis melalui kanal tersebut, akan menarik perineum ke daerah scrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang disebut dengan prosesus vaginalis peritonei, pada bayi yang baru lahir umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut, namun dalam beberapa hal seringkali kanalis ini tidak menutup karena testis kiri turun terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih sering terbuka, bila kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka dalam keadaan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan.
Bila prosesus terbuka terus (karena tidak mengalami obliterasi) akan timbul hernia inguinalis lateralis congenital pada orang tua kanalis tersebut telah menutup namun karena merupakan lokus minoris persistence, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intra abdominal meningkat, kanalis tersebut dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateral akuisita keadaan yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intra abdominal adalah kehamilan, batuk kronis, pekerjaan mengangkat beban berat, mengejan pada saat defekasi, miksi misalnya pada hipertropi prostate.
( Mansjoer, 2000, hal 314 )
Apabila isi hernia keluar melalui rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior kemudian hernia masuk ke dalam hernia kanalis inguinalis dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari anulus inguinalis eksternus, dan bila berlanjut tonjolan akan sampai ke scrotum yang disebut juga hernia scrotalis
( Sjamsuhidajat, Jong, 1997, hal 704)

  1. Komplikasi
Komplikasi pembedahan :
1.      Hematoma ( luka atau pada scrotum )
2.      Retensi urine akut
3.      Infeksi pada luka
4.      Nyeri kronis
5.      Nyeri pada pembengkakan testis yang menyebabkan atrofi testis
6.      Rekurensi hernia ( sekitar 2% )
( Pierce A. Grace, 2006, Hal 119 )

  1. Pemeriksaan Penunjang
1.      Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan darah lengkap
2.      Pemeriksaan Rontgen Spinal dan Endoskopi
3.      Test Leseque (mengangkat kaki lurus keatas)
4.      CT-Scan dan MRI

  1. Penatalaksanaan Medis
1.      Pemakaian Sandat ( “truss” )
Alat ini baru digunakan bagi pasien – pasien yang usianya amat lanjut atau yang keadanya lemah. Salah satu tipe sandat terdiri atas pegas yang kuat dan bantalan yang diletakkan pada leher hernia sehingga leher tersebut selalu tertutup oleh tekanan setelah isi hernia dikembalikan ke tempatnya ( direposisi ).
2.      Pembedahan
Leher hernia ditutup dengan penjahitan dan kantongnya dieksisi. Jaringan yang teregang diperbaiki dengan salah satu dari banyak bahan yang tersedia.
3.      Herniotomi
Eksisi kantung hernianya saja untuk pasien anak.
4.      Herniorafi
Memperbaiki defek- perbaikan dengan pemasangan jarring ( mesh ) yang biasa dilakukan untuk hernia inguinalis, yang dimasukan melalui bedah terbuka atau laparoskopik.
5.      Penatalaksanaan
1)     Nilai hernia
                 Untuk keparahan gejala, risiko komplikasi ( tipe, ukuran leher hernia ), kemudahan untuk perbaikan ( lokasi, ukuran ), kemungkinan berhasil ( ukuran, ba
nyaknya isi perut kanan yang hilang ).
2)     Nilai pasien
                 Untuk kelayakan operasi, pengaruh hernia terhadap gaya hidup ( pekerjaan, hobi).
3)     Perbaikan dengan bedah biasanya ditawarakan pada pasien – pasien dengan :
-            Hernia dengan resiko komplikasi apapun gejalanya
-            Hernia dengan adanya gejala – gejala obstruksi sebelumnya
-            Hernia dengan resiko komplikasi yang rendah namun dengan gejla yang mengganggu gaya hidup, dan sebagainya. (Pierce A. Grace, 2006, Hal 119 )


0 Response to "LAPORAN PENDAHULUAN HERNIA"

Posting Komentar