JURNAL KEPERAWATAN PENGARUH LAMA HEMODIALISIS 4 JAM (DURASI 1 KALI SESI HD) TERHADAP STANDAR BLOOD UREUM NITROGEN (BUN) PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS REGULER TERBARU

PENGARUH LAMA HEMODIALISIS 4 JAM (DURASI 1 KALI SESI HD) TERHADAP STANDAR BLOOD UREUM NITROGEN (BUN) PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS REGULER TERBARU


Latar Belakang: 

Hemodialisis (HD) sebagai salah satu tindakan / terapi pengganti ginjal pada pasien dengan gagal ginjal stadium akhir adalah penyelamat tindakan untuk pasien, kecukupan hemodialisis masih menjadi masalah dalam dirinya sendiri, karena hampir semua pasien masih mendapatkan nilai darah urea nitrogen cukup tinggi setelah hemodialisis

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh hemodialisis 4 jam yang panjang (durasi 1 sesi HD) standar nitrogen urea darah Pada pasien yang menjalani hemodialisis.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan satu kasus singkat pendekatan studi. Penelitian ini dilakukan di ruang Hemodialisis Rumah Sakit Gambiran Kediri Pada tanggal 1 September hingga 30 September 2011. Subyek adalah pasien yang menjalani hemodialisis menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyaak 15 responden yang telah ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data menggunakan observasi. Data dianalisis dengan menggunakan Paired Uji Test.

Hasil: Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa responden secara keseluruhan, 15 responden (100%) hasil pra-HD BUN di atas 20 mg / nilai dL BUN adalah 53-114 mg / dl dengan nilai p 0.345> α = 0,05, yang hasil BUN pasca HD 15 orang (100%) hasil BUN di atas 20 mg / nilai dL BUN adalah 27-57 mg / dl dengan nilai p 0,487. Pengaruh hasil analisis tidak lagi hemodialisis 4 jam (sesi berdurasi 1 HD) untuk rasio pengurangan urea (RRU) pada pasien yang menjalani hemodialisis rutin karena nilai nlai ρ 0, 764> α: 0,05.
Kesimpulan: rasio pengurangan urea yang memadai untuk mengirim hemodialisis disebabkan oleh beberapa faktor diantaranga durasi hemodialisis di hemodialisis 3 kali seminggu idealnya dengan waktu 4 jam sesi hemodialisis, usia, komorbiditas, sumber daya manusia, akses pembuluh darah dan hasil laboratorium yang sangat berpengaruh pada kecukupan hemodialisis.
Kata kunci: Old Hemodialisis, Rasio Pengurangan Urea

Pendahuluan
Hemodialisis (HD) sebagai salah satu tindakan / terapi pengganti ginjal pada pasien dengan gagal ginjal stadium akhir adalah penyelamat tindakan bagi pasien, di samping transplantasi ginjal dan Peritoneal Dialysis (PD) karena pada pasien dengan gagal ginjal atau akhir -stage gagal ginjal Terminal (GGT) di mana ginjal pasien tidak berfungsi, akan ada berbagai keluhan dan disfungsi, dan jika tidak dilakukan ginjal Replacement Therapy (TPG), pasien akan mati dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Berdasarkan data dari rumah sakit Instalasi Hemodialisis Gambiran Kediri pada bulan April tahun 2011 ada sekitar 75 pasien Kegagalan ginjal Terminal (GGT) yang menjalani hemodalisis biasa dengan frekuensi rata-rata 2 kali seminggu (4-5 jam), dibagi dalam 8 pasien setiap kali hemodialisis dengan layanan 3 kali pergeseran.
Ada beberapa aspek yang dapat mempengaruhi kecukupan hemodialisis meliputi: sumber daya manusia, penggunaan dialiser (single use reuse, efisiensi tinggi - efisiensi yang rendah, jenis membran dialiser), durasi / panjang hemodialisism resirkulasi, jenis dialisat dan lain. Dengan memperhatikan dan menghilangkan faktor-faktor yang akan menyebabkan dialisis (cuci darah yang tidak memadai) diharapkan tindakan yang dilakukan dialisis mungkin memadai sehingga kualitas hidup pasien bisa lebih baik, harapan produktif dan hidup meningkat.
Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Hemodialisis Durasi 4 jam (durasi sesi hemodialisis 1) Terhadap Darah Urea Nitrogen Standar (BUN) Pada Pasien Yang Menjalani Reguler rumah sakit Instalasi Hemodialisis Gambiran Kediri" yang mudah-mudahan dapat memberikan jawaban dan solusi untuk masalah ini.

Metode

Dalam desain penelitian ini yang digunakan adalah desain satu-kelompok desain pre-post test. Dalam desain ini kelompok mata pelajaran yang diamati sebelum intervensi atau pengobatan, dan kemudian mengamati lagi setelah intervensi. Desain ini meliputi percobaan, karakteristik dari jenis ini terungkap hubungan kausal dengan melibatkan kelompok mata pelajaran. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani hemodialisis di Instalasi Hemodialaisis Rumah Sakit Umum Gambiran Kediri. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel 15 pasien yang memenuhi kriteria inklusi draft pengecualian dari tanggal 01-30 September 2011. Dimana kriteria inklusi adalah:
1) Pasien yang menjalani hemodialisis 2 kali seminggu
2) Pasien yang menjalani hemodialisis dengan durasi 1 sampai 4 jam sesi hemodialisis.
3) Pasien yang menjalani hemodialisis menggunakan dialiser 1-3 kali pemakaian.
4) Pasien dengan akses vaskular yang baik / akses vaskular halus.
5) Bersedia menjadi responden.
6) Pasien yang menjalani hemodialisis dengan FB dialiser 15o TGA.
7) Pasien yang menjalani hemodialisis dengan Darah Cepat (QB) ≤ 200 ml / menit
Variabel independen yang panjang 4 jam hemodialisis (HD sesi 1 durasi waktu) dan tergantung standar variabel nitrogen urea darah,

Diskusi

Pengaruh panjang di Blood Urea Nitrogen hemodialisis (BUN)
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan nilai yang signifikan dengan menggunakan uji t nilai diketahui pasangan dari p - value sebesar 0,000. Pentingnya hubungan dengan nilai p - value <α dengan tingkat kesalahan 0,05. Karena nilai p Nilai-0,000 <0 01-30="" 1="" 2011.="" 4="" ada="" bahwa="" berarti="" biasa="" dan="" darah="" di="" diterima="" ditolak="" durasi="" gambiran="" h0="" h1="" hd="" hemodialisis="" jam="" kediri="" maka="" menjalani="" nitrogen="" p="" pada="" panjang="" pasien="" pengaruh="" room="" rumah="" sakit="" september="" sesi="" standar="" tanggal="" urea="" yang="">
Kecukupan atau kecukupan hemodialisis di Indonesia masih mendapatkan nilai di bawah standar minimum kecukupan dengan nilai urea darah nitrogen (BUN)> 20 mg / dL, sedangkan National Kidney Foundation Dialisis Kualitas Hasil Initiative (NKF-DOQI) memberi batasan HD yang ada hubungannya dengan BUN> 20 mg / dL (Billy, 2003).
Kecukupan Hemodialisis ini dapat dilihat dalam beberapa cara, misalnya dengan menggunakan pemeriksaan Urea Darah Nitrogen (BUN), metode ini adalah yang paling sederhana dan paling sering digunakan daripada cara lainnya. Masalah kecukupan Hemodilisis akan membawa dampak yang sangat besar, seperti rendahnya kualitas hidup, tingginya tingkat ketergantungan pada orang lain, penurunan produktivitas, tingkat kematian yang tinggi selain kerugian material yang lebih besar (Billy, 2003). Menurut Palmer (1999) di Effendi (2010), meningkatkan darah Cepat (Qb) 400 ml / menit atau lebih dan meningkatkan dialisat Cepat (Qd) 800 ml / menit adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kecukupan hemodialisis.

Hemodialisis
Sumber daya manusia juga sangat berpengaruh terhadap kecukupan hemodialisis. Kebanyakan pasien yang sudah dalam keadaan dewasa canggih keterbatasan segudang tentu akan membuat hal-hal buruk, teori celah untuk meneliti kemungkinan untuk banyak faktor yang mempengaruhi mereka mungkin karena dialisernya karena dialiser ginjal buatan yang berlangsung proses hemodialisis jika ada trombus atau bekuan darah dalam membran ini dapat mengurangi dialiser luas permukaan dengan penurunan clearance dan kemampuan untuk membuang cairan sehingga dialiser ini sebelum digunakan untuk pasien harus benar-benar diperiksa secara teratur dan akurat berfungsi karena jika ada gangguan sekecil apapun dalam dialiser ini tentu akan mempengaruhi hasil akhir dari hemodialisis, tetapi juga dapat menjadi faktor akses vaskular, sering menusuk dalam nada yang sama dalam jangka panjang menyebabkan pembuluh darah menjadi fungsi rapuh dan mengurangi tentunya ini juga dapat menyebabkan kelancaran proses hemodialisis, ketidakefektifan ini memperburuk hasil kecukupan hemodialisis meskipun pasien menjalani hemodialisis rutin dengan durasi yang tepat dari setiap sesi.

DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Budiman. (2008). Kesehatan Metodologi Penelitian, Palembang, EGC
Dawn, Ibnu, et al. (2009). Statistik Untuk Praktisi Kesehatan, Malang, Ilmu Graha
Billy, Dairot. (2003). Urea Pengurangan Ratio 0,90 dialyzer; 2.10 dan 0.90 2 dialyzer Series Dengan 1,20. [Internet]. Bersumber dari:
Hidayat, A.A. (2007). Perawatan Metode Penelitian dan Analisis Data Teknik, Jakarta, Salemba Madika
Nephrology Indonesia Asosiasi Perawat (PPGII) Pertemuan dan Simposium, 28-30 November 2008, Hotel Horison Bandung, Book Program Abstrak dan Makalah penuh, Simposium Perawat ginjal Intensif Association of Indonesia, Bandung - tidak dipublikasikan
Nephrology Perawat Indonesia Asosiasi / PPGII. (2010). 2 Laporan Indonesia Registry ginjal 2009, Bandung - tidak dipublikasikan
Kolf. Willem. (2004). Mengembangkan Mesin Dialisis. [Internet]. Bersumber dari:
Luknis, Sabri. Hastono, Sutanto Priyo. (2008). Statistik Kesehatan. Edisi Revisi, Jakarta, Elang Tekan
Notoatmojo, Soekidjo, Dr. (2005). Kesehatan Metodologi Penelitian. Edisi Revisi, Jakarta, Rineka Cipta
Nurrsalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan, Skripsi Gratis, Skripsi dan Metode Penelitian Keperawatan, Jakarta, Salemba Medis
Lanjutan Perawat Pelatihan Hemodialisis. (2003). Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya - tidak dipublikasikan
Peatihan Lanjutan Perawat Hemodialisis. (2010). Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang - tidak dipublikasikan
Nephrology Asosiasi Pernefri Indonesia /. (2003). Konsensus Dialisis, Jakarta - tidak dipublikasikan
Pertemuan tahunan Asosiasi Nasional Perawat ginjal Intensif Indonesia (PPGII), 6-8 November 2009, Hotel Java Paragon, Acara Buku dan Kertas, Surabaya - tidak dipublikasikan
Sandjaja dan Herijanto, Albertus. (2006). Panduan Penelitian, Jakarta, Kinerja Perpustakaan
Santoso, Gempur. (2007). Kuantitatif dan Kualitatif Metodologi Penelititan, Surabaya, Kinerja Perpustakaan
Sinar Roda Utama. (2003). Pengantar umum Reserve Osmosis Sistem Pengolahan Air dan Hemodialisis Mesin, Surabaya - tidak dipublikasikan
Sukandar, Enday. (2006). Gagal Ginjal dan Dialisis Terapi Panduan, Bandung, Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran ubuntu / RS. Dr Hasan Sadikin

0 Response to "JURNAL KEPERAWATAN PENGARUH LAMA HEMODIALISIS 4 JAM (DURASI 1 KALI SESI HD) TERHADAP STANDAR BLOOD UREUM NITROGEN (BUN) PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS REGULER TERBARU"

Posting Komentar