1.1.
Definisi Kehamilan
a. Menurut
Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi.
b. Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita
memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam
rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari
awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan.
c. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
1.2.
Adaptasi Fisiologi Pada Kehamilan
1.2.1 Perubahan pada
Sistem Reproduksi
1. Uterus
·
Ukuran pada kehamilan cukup bulan : 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas
lebih dari 4000 cc.
·
Berat : Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000
gram pada akhir kehamilan (40 minggu).
·
Posisi rahim dalam kehamilan, pada permulaan kehamilan dalam letak
artefleksi atau retrofleksi. Pada 4 bulan kehamilan rahim tetap berada dalam rongga
pelvis.
·
Setelah itu mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat
sampai mencapai batas hati. Rahim yang hamil biasanya mobile bisa lebih mengisi
rongga abdomen kanan atau kiri.
·
Pertumbuhan rahim tidak sama kesemua arah, tetapi terjadi pertumbuhan
yang cepat didaerah implatasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama yg
disebut tanda piskacek.
·
Ismus rahim mengadakan hipertropi dan bertambah panjang, sehingga teraba
lebih lunak (soft) disebut tanda hegar.
2. Serviks uteri
·
Serviks bertambah vaskularisasi dan menjadi lunak (soft) disebut tanda
goodell.
·
Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus,
karena bertambahnya pembuluh darah dan melebar, warnanya menjadi livid, ini
disebut tanda Chadwick.
3. Vagina dan vulva
· Akibat hipervaskularisasi vagina dan vulva kelihatan lebih merah atau
kebiru-biruan. Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda
Chadwick.
4. Dinding perut (abdominal wall)
·
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut
elastik dibawah kulit, maka timbulah striae gravidium. Kulit perut pada linea
alba bertambah pigmentasinya disebut linea nigra.
5. Payudara
·
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan
pemberian ASI pada laktasi.
·
Glandula montgomery makin tampak, putting susu semakin menonjol.
·
Penampakan payudara menjadi lebih besar, areola payudara menjadi lebih
besar, pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi
karena hambatan dari PIH untuk mengeluarkan ASI. Setelah persalinan, hambatan
prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.
1.2.2 Perubahan pada organ dan
sistem lainnya
1. Sistem sirkulasi darah
·
Selama kehamilan sirkulasi darah ibu dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke
plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar
pula, payudara dan alat-alat lain yang berfungsi berlebihan selama kehamilan.
·
Selama kehamilan volume darah ibu semakin meningkat secara fisiologi
dengan adanya pencairan (hemodilusi).
·
Volume darah akan bertambah besar sekitar 25% dengan puncak kehamilan 32
minggu.
·
Hemodilusi menyebabkan anemia fisiologi dalam kehamilan.
·
Kadar Hb ibu hamil
v
Hb 11 gr% = tidak anemia
v
9 – 10 gr% = anemia ringan
v
7 – 8 gr% = anemia sedang
v
< 7 gr% = anemia berat
2. Sistem
pernafasan
·
Perubahan sistem pernafasan juga dapat berubah untuk dapat memenuhi
kebutuhan O2. Terdapat desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar
pada 32 minggu. Ibu hamil bernafas 20-25% lebih dalam dari biasanya.
3. Sistem
pencernaan
·
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan
pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas,
terasa mual, pusing terutama dipagi hari (morning sickness), muntah (emesis
gravidarum)
·
Progenteron menimbulkan gerakan usus (peristaltik) semakin berkurang
sehingga menyebabkan obstipasi
4. Perubahan Tulang dan Gigi
·
Persendian panggul terasa agak longgar, karena ligamen melunak juga
terjadi sedikit pelebaran pada riang persendian.
·
Apabila pemberian makan tidak memenuhi kebutuhan kalsium janin, kalsium
internal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan
ini.
5. Traktus urinarius
·
Desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi
gangguan miksi dalam bentuk sering kencing, desakan tersebut menyebabkan
kandung kencing cepat penuh.
·
Persediaan air seni bertambah 69-70%.
6.
Perubahan pada kulit
·
Terjadi Hiperpigmentasi :
v
Muka : masker kehamilan / cloasma gravidarum
v
Payudara : putting susu dan areola payudara
v
Perut : linea nigra, striae gravidarum
7. Berat
badan ibu hamil
·
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan ekitar ½ kg/minggu
8.
Perubahan Metabolisme
·
Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 20% dari semula, terutama pada
trisemester I. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan disebabkan hemodulasi
darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
·
Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin. Perkembangan organ kehamilan dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan
protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam sehari.
·
Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
·
Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil :
v
Kalsium 1,5 gram setiap hari 30-40
gram untuk pembentukan tulang janin
v
Fosfor, rata-rata gram dalam
sehari
v
Zat besi 800 mg atau 30 sampai 50
mg sehari
v
Air, ibu hamil memerlukan air cukup
banyak dan dapat terjadi retensi air.
1.3 Adaptasi Psikologi Pada
Kehamilan
1.3.1
Adaptasi psikologis
pada trimester I
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian besar wanita merasa sedih dan
ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami
kekecewaan, penolakan, kecamasan, depresi, dan kesedihan.
Fokus wanita adalah pada dirinya sendiri yang akan menimbulkan
ambivalensi mengenai kehamilannya seiring usahanya menghadapi pengalaman
kehamilan yang buruk, yang pernah ia alami sebelumnya, efek kehamilan terhadap
kehidupannya kelak (terutama jika ia memiliki karir), tanggung jawab yang baru
atau tambahan yang akan ditanggungnya, kecemasan yang akan berhubungan dengan
kemampuannya untuk menjadi seorang ibu, masalah-masalah keuangan dan rumah
tangga, dan keberterimaan orang terdekat terhadap kehamilannya.
Perasaan ambivalen ini biasanya berakhir dengan sendirinya seiring ia
menerima kehamilannya, sementara itu, beberapa ketidaknyamanan pada trimester
pertama, seperti nausea, kelemahan, perubahan nafsu makan, kepekaan emosional,
semua ini dapat mencerminkan konflik dan depresi yang ia alami dan pada saat
bersamaan hal-hal tersebut menjadi pengingat tentang kehamilannya.
Trimester pertama sering menjadi waktu yang menyenangkan untuk melihat
apakah kehamilan akan dapat berkembang dengan baik. Hal ini akan terlihat jelas
terutama pada wanita yang telah beberapa kali mengalami keguguran dan bagi para
tenaga kesehatan profesional wanita yang cemas akan kemungkinan terjadi
keguguran kembali atau teratoma. Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil
selama trimester pertama. Berat badan dapat menjadi salah satu uji realitas
tentang keadaannya karena tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya hamil.
Validasi kehamilan dilakukan berulang-ulang saat wanita mulai memeriksa
dengan cermat setiap perubahan tubuh, yang merupakan bukti adanya kehamilan.
Bukti yang paling kuat adalah terhentinya menstruasi.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita
yang satu dan yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat
seksual, tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya
penurunan libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka
terhadap pasangan masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih sayang
yang besar dan cinta kasih tanpa seks. Libido secara umum sangat dipengaruhi
oleh keletihan, nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan,
kekhawatiran, dan masalah-masalah lain merupakan hal yang sangat normal terjadi
pada trimester pertama.
1.3.2
Adaptasi Psikologis
Pada Trimester Kedua
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni
periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang
normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika
wanita menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.
Trimester kedua sebenarnya terbagi atas dua fase praquickening dan
pascaquickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang
terpisah, yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis
utamannya pada trimester kedua, yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi
dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Pada trimester kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh. Orang akan
mengenali Anda sedang hamil. Pada akhir trimester kedua, rahim akan membesar
sekira 7,6 cm di atas pusar. Pertambahan berat badan rata-rata 7,65−10,8 kg
termasuk pertambahan berat dari trimester pertama. Janin mulai aktif bergerak
pada periode ini.
Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang
lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka
dibanding pada trimester pertama dan sebelum hamil. Trimester kedua relatif
terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut wanita belum
menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada masa ini,
kecemasan, kekhawatiran dan masalah-masalah yang sebelumnya menimbulkan
ambivalensi pada wanita tersebut mereda, dan ia telah mengalami perubahandari
seorang yang mencari kasih sayang dari ibunya menjadi seorang yang mencari
kasih sayang dari pasangannya, dan semua faktor ini turut mempengaruhi
peningkatan libido dan kepuasan seksual.
1.3.3
Adaptasi Psikologis
Pada Trimester Ketiga
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai
makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang
bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini
membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan
gejala persalinan muncul.
Trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam
menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita
terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran
uterus, keduanya menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang keberadaan
bayi. Wanita tersebut lebih protektif terhadap bayinya. Sebagian besar
pemikiran difokuskan pada perawatan bayi. Ada banyak spekulasi mengenai jenis
kelamin dan wajah bayi itu kelak.
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga. Wanita mungkin merasa
cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti apakah nanti
bayinya akan lahir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran (nyeri,
kehilangan kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan
menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena
perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami
cedera akibat tendangan bayi.
Ia juga mengalami proses duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya
perhatian dan hak istimewa khusus lain selama kehamilan, perpisahan antara ia
dan bayinya yang tidak dapat dihindari, dan perasaan kehilangan karena
uterusnya yang penuh secara tiba-tiba akan mengempis dan ruang tersebut menjadi
kosong. Depresi ringan merupakan hal yang umum terjadi dan wanita dapat menjadi
lebih bergantung pada orang lain lebih lanjut dan lebih menutup diri karena
perasaan rentannya.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat
menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan
memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Pada
pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada
trimester sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar
menjadi halangan. Alternatif untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat
menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara
tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi mereka
dengan anda menjadi sangat penting.
1.3.Tanda-tanda
Kehamilan
1.3.1 Tanda Mungkin
Hamil
a. Uterus membesar
Terjadi
perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. Pada pemeriksaan
dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya makin lama makin bundar.
b. Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari
luar dan mulai pembesaran perut.
c. Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi
lunak, terutama daerah ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami
hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama
mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak.
d. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada
vulva, vagina, dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon
estrogen.
e. Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang–kadang
pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya.
Hal ini menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas
ke jurusan pembesaran.
f. Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda
khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi
tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak
ditemukan.
g. Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini
adalah tanda adanya janin di dalam uterus.
h. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya
human chorionic gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama
pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan
sedini mungkin.
i.
Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang
berwarna lebih tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian
bawah.
j.
Amenorea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita
hamil tidak dapat haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid
terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan
akan terjadi, dengan memakai rumus Naegele..
k. Mamae menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
l.
Mual dan muntah
Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan
hingga akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut “morning
sickness”.
m. Mengidam (ingin makanan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan,
akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
n. Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung
kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada
triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena
kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
o. Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang
disebabkan oleh pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk
buang air besar.
1.3.2
Tanda Pasti Hamil
a.
Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian bagian
janin.
b.
Denyut jantung janin
v
Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
v
Dicatat dan didengar dengan alat doppler
v
Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
v
Dilihat pada ultrasonograf.
c.
Terlihat tulang-tulang janin dalam USG atau foto rontgen
1.3.3 Diagnosa banding kehamilan
1.
Hamil palsu (pseudocyesis)
Dijumpai tanda
dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak
menunjukkan kehamilan.
2.
Tumor kandungan atau mioma uteri
Terdapat
pembesaran rahim tetapi tidak disertai tanda hamil, bentuk pembesaran tidak
merata dan perdarahan banyak saat menstruasi.
3.
Kista ovarium
Terjadi
pembesaran perut tetapi tidak disertai tanda hamil, datang bulan terus
berlangsung, lamanya perbesaran perut dapat melampaui umur kehamilan, dan pemeriksaan
tes biologis kehamilan dengan tes negatif.
4.
Hematometra
Terlambat
datang bulan dapat melampaui umur kehamilan, perut terasa sakit setiap bulan,
terjadi tumpukan darah dalam rahim, tanda dan pemeriksaan hamil tidak
menunjukkan hasil yang positif.
5.
Kandung kemih yang penuh
Dengan
melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan menghilang.
Masih berlanjut pada artikel selanjutnya yah :)
0 Response to "[KEPERAWATAN MATERNITAS] RANGKUMAN ANTENATAL CARE BAGIAN I "
Posting Komentar